Gambaran Regulasi Emosi Remaja SMK Korban Bullying di SMK Multimedia Tumpang

  • Hikmah Diajeng Program Studi Keperawatan, ITSK Rs dr. Soepraoen Malang
  • Indari Indari Program Studi Keperawatan, ITSK Rs dr. Soepraoen Malang
  • Mustriwi Mustriwi Program Studi Keperawatan, ITSK Rs dr. Soepraoen Malang
Keywords: Regulasi Emosi; Remaja SMK Korban Bullying

Abstract

Remaja yang menjadi korban bullying akan mengalami permasalahan emosional yaitu regulasi emosi, dimana remaja tidak bisa mengontrol dan mengatur emosinya. Hal ini menandakan kurangnya remaja menontrol dan mengelola emsoinya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui reguasi emosi remaja SMK korban bullying. Metode penelitian ini adalah deskriptif, dengan menggunakan total sampling. Sampel penelitian 35 responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar (23 remaja atau 65,5%) mengalami regulasi emosi rendah. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan bahwa remaja diperlukan adanya pendampingan psikologis yang bisa diberikan oleh guru bimbingan konseling serta orang tua sebagai orang terdekat dari remaja diharapkan memberikan support serta motivasi kepada remaja korban bullying supaya remaja tersebut mampu mengontrol emosinya.

References

Aminah, Siti. (2015). Pengaruh Partisipasi Siswa Dalam Organisasi Terhadap Keterampilan Sosial (Social Skill) SMK Negeri Kota Yogyakarta Kelompok Pariwisata. Universitas Negeri Yogyakarta.
Ari Kunto. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Astuti, P. (2008). Meredam Bullying: 3 Cara Efektif Mengatasi Kekerasan Pada Anak. Jakarta: Grasindo.
Akbar, G. (2013). Mental Imagery Mengenai Lingkungan Sosial Yang Baru Pada Korban Bullying, Jurnal Psikologi Unmul. Vol.1 No.1 Hal.23- 37.
Christina, V. (2011). Dampak Psikologis Pada Remaja Korban Bullying. Program Sarjana Universitas Katolik Soegijapranata. Semarang.
Diah Wahyuningsih. (2016). Bullying Ditinjau dari Secure Attachment Dengan Oran Tua dan Kontrol Diri Pada Siswa SMA Negeri 8 Surakarta. Skripsi. Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.
Desmita. (2010). Pengaruh Penyuluhan Terhadap Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Pada Remaja Siswa SMP Kristen Gergaji. Karya Tulis Ilmiah. Program Sarjana Kedokteran Universitas Diponegoro. Semarang
Dogruer. (2015). Penindas, Tertindas, dan Penonton. Resep Memutus Rantai Kekerasan Anak Dari Prasekolah Hingga SMU. Jakarta: Serambi.
Donsu. (2017). Psikologi Keperawatan.
Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Egan, L.A., Todorov, N. (2010). School Bullying: The Role of Forgiveness. Department of Psychology, Macquarie University.
Elliot, M. (2005). Wise Guides Bullying. New York: Hodder Children’s Books.
Fera Feriyal. (2014). Perilaku Bullying Ditinjau Dari Regulasi Emosi Dan SelfEsteeem Pada Siswa Kelas XI Jurusan Otomotif STM Yudya Karya Magelang. Skripsi. Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.
Goleman, D. (2009). Kecerdasan Emosional. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum.
Gross, James J. (2014). Handbook of Emotional Regulation, Second Edition. New York: The Guilford Press.
Hurlock dan Sarwono. (2016). Psikologi Perkembangan. Erlangga: Jakarta.
Konoka dan Johja. (2011:240). Remaja dan masalahnya. Bandung: Alfabeta.
King, L.A. (2010). Psikologi Umum sebuah Pandangan Apresiatif The Science of Psychology: (An Appreciative View). Buku 1. Jakarta
: Salemba Humanika.
Muhammad Asrori. (2010). Faktor faktor yang memoengaruhi perkembangan remaja. Jakarta: Erlangga.
Nasirotun. (2013). Perkembangan Pengetahuan. Jakarta: Salemba
Notoadmodjo. (2018). Metodologi Penelitian Ilmu Kesehatan. Jakarta Selatan: Rineka Cipta.
Nursalam. (2016). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta Selatan: Salemba Medika.
Oktaviana. (2015). Jurnal Ilmiah Ilmu Psikologi. Surakarta
Papalia dan Olds. (2010). Perkembangan Manusia. Jakarta:Salemba Humanika.
Parzefal, M-R., & Salin, D. M. (2010). Peception of and reactions to workplace bullying: A social exchangeperpective. Human Relations, 63(6), 761-780.
Rina Mulyani, (2014). Pendekatan konseling spiritual untuk mengatasi bullying (kekerasan) Siswa SMA Negri 1 Depok Seleman Yogyakarta.
Ratnasari. S., & Suleeman. J. (2017). Perbedaan Regulasi Emosi Perempuan dan Laki-laki di Perguruan Tinggi. Jurnal Psikologi Sosial. 15 (01) 35-46.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung:PT.Alfabet
Skiner. (2018). Dalam Notoatmodjo (2011). Bentuk Respon Terhadap Stimulus. Jurnal Psikologi.
Wati, P. (2012). Hubungan Bullying dan Keterampilan Sosial Di Sekolah Dasar. Jurnal Psikologi.
Wawan & M Dewi. (2011). Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusia.cetakan II. Yogyakarta: Nuha Medika.
Zakiyah, EZ., dkk. (2017). Faktor yang mempengaruhi remaja dalam melakukan bullying. Jurnal Penelitian & PPM 4 (2):129-389.
KPAI, (2018). Kasus Bullying di Sekolah. Jakarta pusat:
https://amp.kompas.com/nasional/re ad/2019/07/23/18331981/hari-anak- nasional-kpai-ingatkan-masyarakat- jangan-anggap-remeh-kasus.
Published
2021-09-13
How to Cite
Diajeng, H., Indari, I., & Mustriwi, M. (2021). Gambaran Regulasi Emosi Remaja SMK Korban Bullying di SMK Multimedia Tumpang. Nursing Information Journal, 1(1), 25-30. https://doi.org/10.54832/nij.v1i1.164
Source