Pengaruh Terapi Bermain Puzzle terhadap Lansia dengan Demensia

  • Fransiska Erna Damayanti Program Studi S1 Keperawatan, STIKES Banyuwangi, Banyuwangi
  • Ukhtul Izzah Program Studi S1 Keperawatan, STIKES Banyuwangi, Banyuwangi
  • Diahsuri artini Rika Program Studi S1 Keperawatan, STIKES Banyuwangi, Banyuwangi
Keywords: Bermain Puzzle; Demensia; Lansia; Terapi

Abstract

Pendahuluan: Penyakit dimensia sering terjadi pada lansia tepatnya orang di usia 65 tahun ke atas baik pria maupun wanita. Dampak dari demensia yaitu penurunan kognitif, perubahan mood dan tingkah laku. Solusi kejadian demensia tersebut dapat diberikan terapi non farmakologis yaitu terapi bermain puzzle dimana keunggulan terapi puzzle tersebut dapat melatih kordinasi mata dan tangan, melatih nalar dan melatih kesabaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi bermain puzzle terhadap lansia dengan demensia.

Metode: Rancangan penelitian ini yaitu pra eksperimental menggunakan desain one grup pre test and post test design. Penelitian ini dilakukan di UPH Graha Resos Banyuwangi tahun 2022. Sampel dalam penelitian ini diambil menggunakan tehnik Purposive Sampling yaitu lansia yang mengalami demensia sesuai kriteria inklusi dan ekslusi didapatkan 16 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner MMSE dan SOP bermain Puzzle.  Analisa data menggunakan uji T Berpasangan.

Hasil: Penelitian ini menemukan hasil pree test responden memiliki kemampuan daya ingat dengan skor rata-rata sebesar 13,17 dan hasil post test didapatkan skor rata-raat sebesar 21,2 sehingga didapatkan selisih atau peningkatan skor rata-rata sebesar 7,5. Setelah dilakukan analisa menggunakan uji statistik T berpasangan didapatkan p-value 0,000 (p-value<0,05) yang artinya terdapat pengaruh yang signifikan terapi bermain puzzle pada lansia dengan demensia

Kesimpulan: Terapi bermain puzzle terbukti efektif untuk meningkatkan daya ingat pada lansia dengan demensia. Sehingga sangat direkomendasikan untuk tenaga Kesehatan dalam meningkatkan daya ingat pada lansia dengan demensia dapat menggunakan terapi bermain puzzle.

References

Basuki, Ismet dan Hariyanto. (2014). Asesmen Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Darmadi.

Hermiana, (2012). Buku Keperawatan Gerontik:Jakarta:Alfabeta Notoatmodjo,S,

Larasati, (2013). Prevelensi Demensia di RSUD Raden Mattaher Jambi. Jambi : Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi.

Meiner, S.E. (2015). Gerontologic Nursing. Edisi 5. United States America : Elsevier Mosby

Nurleny. (2021). Melatih Kognitif Melalui Terapi Puzzle Terhadap Tingkat Demensia Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Sabai Nan Aluhi Sicincin Padang Pariaman.

Kartikasari, M. N. D., Fitria, Y., Damayanti, F. E., Aji, S. P., Fatsena, R. A., Kusumawaty, I., Rahmy, H. A., Jalal, N. M., & Budi, Y. S. (2022). Kesehatan mental (1st ed.). PT Global Ekskutif Teknologi.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) (2018). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian RI tahun 2018. http://www.depkes.go.id/resources/download/infoterkini/materi_rakorpop_20 18/Hasil%20Riskesdas%202018.pdf – Diakses Agustus 2018.

WHO. (2018). Dementia : Public Health Priority (http://www.who.int). Diakses tanggal 26 januari 2018.

Published
2023-02-06
How to Cite
Damayanti, F. E., Izzah, U., & Rika, D. artini. (2023). Pengaruh Terapi Bermain Puzzle terhadap Lansia dengan Demensia. Nursing Information Journal, 2(2), 57-61. https://doi.org/10.54832/nij.v2i2.300
Source