@article{Rahmania_Ulya_Fitria_2022, title={Asuhan Keperawatan Jiwa pada Pasien dengan Gangguan Orientasi Realita: Studi Kasus}, volume={2}, url={https://www.ojsstikesbanyuwangi.com/index.php/NIJ/article/view/221}, DOI={10.54832/nij.v2i1.221}, abstractNote={<p><strong>Pendahuluan:</strong> Skizofrenia merupakan bentuk psikosa fungsional dengan gangguan utama pada proses pikir serta disharmoni antara proses pikir, afek, dan psikomotor. Salah satu gejala positif skizofrenia yaitu gangguan orientasi realita, waham. Pasien dengan waham tidak mampu mengenali tempat, waktu, dan orang disekitarnya yang mengakibatkan pasien merasa asing, dan menjadi pencetus terjadinya ansietas. Untuk mengatasi hal ini maka perlu dilakukan aktivitas yang memberi stimulus secara konsisten tentang realitas disekitarnya. Intervensi keperawatan yang diberikan pada pasien dengan waham yaitu berfokus pada orientasi realita. Tujuan dari studi kasus ini adalah untuk mengetahui pengaruh asuhan keperawatan pada pasien gangguan jiwa dengan masalah gangguan orientasi realita.</p> <p><strong>Metode: </strong>Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan pendekatan proses keperawatan, meliputi pengkajian, diagnosis, intervensi, implementasi, dan evaluasi. Sampel adalah Tn Y dengan diagnosa Skizofrenia yang dirawat di RSJ dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang. Pengumpulan data dilakukan melalui anamnesa dan observasi selama 6 hari.</p> <p><strong>Hasil:</strong> Berdasarkan hasil pengkajian ditemukan masalah keperawatan utama pada pasien adalah waham. Intervensi keperawatan yang diberikan yaitu strategi pelaksanaan SP1-3P, dan melakukan implementasi kemudian melakukan evaluasi. Implementasi keperawatan yang dilakukan yaitu melakukan SP1-3P meliputi melatih orientasi realita diri terhadap waham, menggali kebutuhan yang tidak terpenuhi, dan meningkatkan pengetahuan pasien terhadap penggunaan obat secara teratur. Evaluasi pada hari terakhir didapatkan bahwa pasien masih suka berbicara non realistik khususnya terkait wahamnya, kontak mata menjadi lebih baik, dan pasien tetap menolak orientasi realitas yang diberikan.</p> <p><strong>Kesimpulan:</strong>&nbsp;&nbsp;Berdasarkan evaluasi tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan asuhan keperawatan yang diberikan pada pasien masih tercapai. Diharapkan perawat meningkatkan komunikasi terapeutik sehingga terjalin hubungan saling percaya dan kerja sama yang baik untuk mendorong klien lebih kooperatif dan tercapainya tujuan asuhan keperawatan. Selain itu juga perlu adanya terapi kognitif perilaku untuk mengembalikan orientasi realita pasien. Keluarga diharapkan untuk memberi dukungan dan motivasi dalam merawat pasien di rumah, khususnya terhadap kepatuhan minum obat secara teratur.</p&gt;}, number={1}, journal={Nursing Information Journal}, author={Rahmania, Nadya and Ulya, Faizatul and Fitria, Yeni}, year={2022}, month={May}, pages={1-6} }